Kini raja itu sadar akan satu hal...
Bahwa ia masih memiliki tembok keberanian disekelilingnya...
Ia masih memiliki pedang dan perisai kebenaran ditangannya...
Dan dia tetaplah seorang raja,,, Walaupun tanpa istana megahnya. . . .
Seorang diri ia mencari sebuah keadilan...
Sebuah keadilan atas dirinya yang kini dikucilkan...
Atas semua maslah yang terjadi didalam kerajaannya...
Apakah kalian semua pernah melihat seorang raja yang menhancurkan istana yang telah dibuatnya sendiri ?,, tidak. . .
Apakah didalam hatinya ia masih mengharapkan kepulangan permaisurinya ?...
Seorang wanita yang pikirannya telah diracuni oleh prasangka buruk atas diri sang raja...
Seorang wanita yang hatinya telah dinodai kebencian dan penghianatan yang ia pikirkan...
Seorang wanita yang telah pergi meninggalkannya,,, untuk sebuah pembalasan akan luka hatinya. . .
Tidak,,, bahkan raja itu tidak mampu untuk menjawabnya...
Hatinya kini telah diselimuti awan hitam kebimbangan...
Dirinya tengah diserang oleh tajamnya Sebuah perkataan fitnah...
Hingga akhirnya ia tertunduk lelah,,, untuk bertahan dan menepis segala sesuatu yang mencoba menusuknya. . .
Etika & Profesional TSI ( Kode Etik )
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar